Ekonomi

Harga Daging Sapi Naik

salah seorang pedagang daging sapi di pasar Kepuh.

Kuningan (KaTer) - Dalam beberapa hari ini, harga daging sapi di beberapa pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kuningan seperti Pasar Cilimus, Pasar Kepuh, dan Ciawigebang mengalami kenaikan, Selasa (4/2/2014). Ketersediaan hewan sapi yang semakin berkurang di sejumlah pemilik rumah potong hewan merupakan salah satu penyebab naiknya harga daging sapi.

“Harga daging sapi saat ini sedang naik mas. Saya juga kurang tahu penyebab tiba-tiba pasokan sapi dari luar daerah datangnya tidak teratur. Biasanya sih bisa menyediakan stok sapi setiap hari minimal satu ekor untuk bobot sekitar 170 kilogram tulang daging jika usai dipotong,” ujar salah seorang penjual sapi di Pasar Cilimus, Selasa (4/2/2014).

Dikatakan, Jenis daging unggul atau kelas satu tersebut, kini harganya mencapai Rp 95.000 rupiah dari harga sebelumnya, Rp 90.000 Rupiah perkilogram. “Kenaikan harga daging sapi ini mengakibatkan aktifitas jual-beli semakin menurun hingga mencapai 50 persen. Hal ini disebabkan ketersediaan sapi yang sulit didapat,” ungkapnya.

Terpisah, salah seorang peternak sapi asal warga Japara, Iwan mengakui, sejak tiga tahun terakhir ini, Ia sudah tidak berternak sapi pedaging lagi. Hal ini karena susahnya mencari bibit sapi pedaging ukuran kecil yang berjenis madras atau limosin. Pemeliharaan sapi selain dua jenis sapi Limosin dan Madras, di daerah pegunungan ini memang dirasa kurang cocok, karena kondisi iklim tropisnya.

“Untuk menghasilkan daging istimewa jelas harus mengeluarkan banyak pakan tambahan selain rumput. Seperti dedak yang di campur konsentrat pedaging dan umbi-umbian,” jelasnya.

Untuk saat ini tambah Iwan, dalam melakukan pemeliharaan ternak sapi lebih memilih jenis hewan sapi perah. “Walaupun perahan susu yangg dihasilkan belum cukup memuaskan, namun hal itu bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari dirumah,” ujarnya.(AND)


Fishing