Fishing

Banjir Bandang, SMK Salajambe Rusak Parah

Kam18042024

Last updateKam, 04 Apr 2024 4am

bjb

Pendidikan

Banjir Bandang, SMK Salajambe Rusak Parah

Ruangan kelas SMK Salajambe porak poranda akibat banjir bandang.

Kuningan (KaTer) - Bencana yang saat ini tengah melanda Kuningan selatan nampaknya harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah daerah Kuningan. Pasalnya, selain sejumlah titik ruas jalan beserta rumah warga dan lahan pertanian yang rusak parah, salah satu sekolah di Selajambe yakni SMK Al Ihya Selajambe juga tak luput dari amukan bencana yang hampir merata di sepanjang daerah Kuningan selatan.

“SMK Selajambe memang kondisi saat ini rusak parah. Hal ini karena terendam luapan air dari sungai Cijulang semalaman. Lihat saja kondisinya, hampir seluruh ruangan terisi lumpur luapan air yang melewati sekolah,” ungkap salah seorang Guru SMK Al Ihya Selajambe, Doni ketika diwawancara KaTer, Kamis (20/2/2014).

Menurutnya, ada salah satu ruangan kelas dengan kondisi dinding tembok yang jebol akibat terjangan luapan banjir bandang. Akibat amukan banjir, material pasir dan sejumlah pohon yang terbawa arus ikut menghancurkan beberapa kaca jendela, bangku dan peralatan fasilitas kelas lainnya.

“Apabila saat banjir bandang luapan sungai Cijolang mencapai 6-7 meter, dipastikan bangunan sekolah bakal terendam lebih parah dan kerugian bisa lebih tinggi,” katanya.

Adapun ruangan sekolah yang terendam banjir, tambah Doni, sedikitnya ada 13 ruang dengan seluruh peralatan sekolah seperti meubelair, 30 Unit Komputer, tiga unit mobil, dan lima unit motor milik sekolah, seluruhnya mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sementara, Kasek SMK Al Ihya Selajambe, Haris Subhan menuturkan, musibah ini jelas memiliki hikmah yang tidak bisa di lupakan dan harus di syukuri. Meski dalam keadaan duka, namun kami tetap semangat dalam melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

“Untuk kegiatan KBM memang saat ini ada perubahan, yakni dengan mengatur jam KBM terbagi menjadi dua bagian yaitu pagi dan siang hari, “ ujarnya.

Dia menambahkan, 13 lokal yang terendam terdiri dari ruang lab komputer, ruang bengkel dan sisanya ruang belajar. Bahkan, lima unit motor sebagai fasilitas uji praktek siswa hilang terbawa banjir bandang. Sedangkan tiga unit mobil dalam keadaan rusak karena mesin terendam banjir.

"Untuk kembali pada kondisi normal, sedikitnya membutuhkan waktu selama dua minggu. Kalau untuk siswa sih tidak terkendala, karena pembelajran dilakukan di ruang kelas lantai dua. Tapi, uji praktek kendaraan belum bisa dilakukan karena perlengkapan saat ini tengah rusak,” pungkasnya.(AND)

Add comment


Security code
Refresh


Fishing