Politik
Meski Diguyur Hujan, Warga Tetap Setia Dengar Orasi Ridho
- Details
- Published on Wednesday, 25 September 2024 23:03
- Written by Admin
- Hits: 566
Kuningan Terkini - Masyarakat Desa Patalagan, Kecamatan Pancalang, patut diaparesiasi setinggi-tingginya. Meski hujan turun mengguyur deras, mereka tetap setia mendengarkan orasi calon Bupati Kuningan 2024-2029 hanya bermodalkan tenda dan payung ala kadarnya,.
Peristiwa ini, membuat putra bungsu mantan Bupati Kuningan dua periode, H. Aang Hamid Suganda ini terenyuh dan matanya berkaca-kaca melihat para pendukungnya yang kokoh seperti Gunung Ciremai. Tidak berniat meninggalkan seorang diri di atas panggung. Guyuran hujan seperti energi maha dahsyat. Sikapnya teguh, tidak akan berpaling kepada calon lain meski diiming-imingi mimpi lebih indah.
“Lihat lah antusias kami warga Desa Patalagan. Ketika kami bersikap mendukung Pa Ridho sebagai calon Bupati. Maka kami akan memperjuangkan dengan tenaga, pikiran bahkan harta kami. Kami yakin, beliau mampu membereskan semua persoalan di Kabupaten Kuningan yang semrawut seperti benang kusut,” ungkap H. Oji, tokoh masyarakat setempat.
Hujan sambung H. Oji, bukan sebuah penghalang untuk meninggalkan kalang. Justru hujan merupakan sebuah barokah tak ternilai harganya. Seperti energi tambahan sebagai penyemangat masyarakat Patalagan kokoh pendiriannya. Tidak mudah terombang-ambing rayuan maupun bujukan pihak lain yang hanya memberikan PHP.
“Kenapa saya sebut PHP, karena mereka tidak memiliki pengalaman memimpin. Mereka baru beretorika, cenderung pepesan kosong. Memimpin eksekutif lebih sulit dibandingkan memimpin legislatif, atau birokrasi yang sudah jelas tugas pokok dan fungsinya. Pak Ridho memiliki pengalaman sebagai wakil Bupati yang mengayomi seluruh masyarakat Kuningan dan birokrasi. Jadi pengalaman Pa Ridho komplit,” terangnya.
Sementara, M. Ridho Suganda mengungkapkan rasa harunya melihat sikap masyarakat yang tidak pergi atau menepi ke rumah masing-masing kendati diterpa hujan lebat. Ini memberikan energi positif, dimana mereka bertindak seperti itu karena ada rasa kecintaan mendalam.
“Saya merasakan cinta mereka kepada calon pemimpin. Kecintaan itu harus diejawantahkan dalam program kerja ketika saya terpilih. Tidak menyia-nyiakan mereka yang menyayangi saya. Mereka harus dimakmurkan dalam pengertian seluas-luasnya, tanpa pandang bulu,” ucapnya agak terbata-bata.(ding)